Laporan: Aji Hendro
Dalam upaya melestarikan budaya, Ikatan Keluarga Kurai Taji Raya (IKTR) menghadirkan tradisi makan bersama Bajamba dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Al Musafir, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos.
Ketua Pembina IKTR, H Hermansyah mengatakan, makan Bajamba merupakan sebuah tradisi yang ada dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Minangkabau.
“Jamba adalah sajian aneka masakan dalam sebuah wadah yang berbentuk rumah. Ini adalah salah satu cara menghidupkan budaya di rantau. Makanan yang ada di Jamba atau makanan Bajamba tidak lepas dari masakan Minang. Kalau masuk rumah makan Padang sama persis dengan yang ada di Bajamba,” katanya.
Dia menambahkan, dalam kesempatan tersebut disiapkan makan Bajamba untuk sekitar 400 orang. Masyarakat Minang yang tergabung dalam IKTR dan masyarakat sekitar Masjid Al Musafir menyambut antusias budaya Bajamba tersebut.
“Satu jamba dibuat untuk 30 orang dan disiapkan sebanyak 14 jamba dan dalamak. Ada jamba dan nasi. Jadi, sekitar 400 orang. Kami juga menyiapkan prasmanan,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, makan Bajamba juga menjadi obat kerinduan masyarakat Minang di tanah rantau pada suasana bulan Maulid di kampung halaman.
“Dengan mencintai budaya ini menjadi wujud cinta kepada negeri. Selain itu, menghidupkan tradisi kepada anak-anak atau generasi muda agar bisa diteruskan ke depannya,” paparnya.
Di lokasi sama, Ketua IKTR, H Basyarudin menyampaikan masyarakat Kurai Taji Raya sangat antusias dengan penyelenggaraan Maulid Nabi Muhammad SAW yang mengangkat tradisi Minang.
“Kegiatan sudah dimulai dengan malamang, masak-massa ibu-ibu. Acara puncaknya adalah makan Bajamba,” tandasnya.
Pihaknya berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan, sehingga budaya daerah tetap terjaga di masyarakat perantauan. n Aji Hendro